Peserta didik harus diberlakukan berbeda sesuai dengan karakteristiknya untuk dapat bertumbuh kembang secara maksimal sesuai kodrat alam dan kodrat zaman dan peran pendidik hanya sebagai perawat dan penuntun.
Pembelajaran jarak jauh (PJJ) mendorong
guru untuk lebih kreatif ketika menyajikan materi pembelajaran. Kreativitas ini
terkadang muncul karena masalah yang ditemui ketika memberikan materi
pembelajaran.
Salah satunya adalah masalah peserta
didik yang kurang menunjukkan minat pada mata pelajaran yang sedang diajarkan.
Metode pembelajaran berdiferensiasi dapat jadi solusi alternatif ketika guru
terhambat masalah tersebut.
KEBUTUHAN
BELAJAR PESERTA DIDIK
Pembelajaran berdiferensiasi adalah
pembelajaran yang memberi keleluasaan pada peserta didik untuk meningkatkan
potensi dirinya sesuai dengan kesiapan belajar, minat, dan profil belajar peserta
didik tersebut.
Diferensiasi tidak berarti bahwa
guru harus dapat memenuhi kebutuhan semua individu setiap saat atau setiap
waktu. Namun, guru memang diharapkan dapat menggunakan berbagai pendekatan
belajar sehingga sebagian besar murid menemukan pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan mereka.
Siswa Pembelajar |
Beberapa kebutuhan belajar peserta
didik yang bisa dipertimbangkan:
- Kesiapan belajar, yaitu kesiapan peserta didik untuk mempelajari materi yang baru.
- Minat, yaitu suatu keadaan mental yang menghasilkan respon terarah pada situasi yang menyenangkan.
- Profil belajar yaitu pendekatan yang disukai murid untuk belajar yang dipengaruhi oleh gaya berpikir dan kecerdasan, budaya, latar belakang, jenis kelamin, dan lain-lain.
KENAPA
PEMBELAJARAN DIFERENSIAL?
Pembelajaran diferensial dibutuhkan
pada kondisi pembelajaran saat ini yang sudah melalui fase pandemi atau
pasca-pandemi. Berikut ini beberapa hal yang menjadi pertimbangan penerapan
pembelajaran diferensial:
- Pembelajar individu dapat belajar dengan baik pada lingkungan sosial tertentu dan konteks budaya (Vigotsky: Blanton (1999), Flem et al., 2000, etc)
- Sangat penting mempertimbangkan perbedaan peserta didik untuk mengembangkan potensi belajarnya dari keterbatasan yang dimilikinya.
- Mengatasi perbedaan dan minat akan dapat memotivasi peserta didik belajar.
MANFAAT
PEMBELAJARAN DIFERENSIAL
Berikut ini manfaat pembelajaran
diferensial bagi insan akademis di sekolah:
- Bagi peserta didik yaitu pertumbuhan maksimum dari posisi belajar mereka saat ini.
- Bagi guru yaitu semakin memahami tentang “posisi belajar” tersebut sehingga pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Guru akan lebih fokus “membaca” peserta didik mereka.
JENIS
DIFERENSIAL DALAM PEMBELAJARAN
Pembelajaran berdiferensiasi tidak
hanya berfokus pada produk pembelajaran, tapi juga fokus pada proses dan konten
atau materi. Metode ini dapat diterapkan hampir pada semua mata pelajaran.
Pembelajaran Diferensial |
Diferensiasi Konten atau Materi
Konten adalah apa yang Guru Pintar
ajarkan pada peserta didik dengan memperhatikan kategori kebutuhan belajar peserta
didik yang meliputi: kesiapan belajar (readiness) peserta didik, minat peserta
didik, dan profil belajar peserta didik. Konten atau isi materi yang diajarkan
harus disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik.
Bagaimana cara membuatnya? Konten
dapat berupa tantangan atau pertanyaan penelitian yang merangsang peserta
didik untuk menggali lebih dalam tentang suatu konsep yang diajarkan.
>>>
Contoh Bahasa Jawa:
Jika fokus pada konten, maka peserta
didik punya kebebasan untuk menentukan kearifal lokal di sekitarnya untuk
diolah menjadi produk. Guru akan memberikan lembar kerja (LK) berisi tabel
panduan dan contoh langkah-langkah yang harus dilakukan peserta didik ketika
ingin membuat produk berdasarkan kearifan lokal yang mereka pilih.
Diferensiasi Proses
Diferensiasi proses setidaknya
harus memuat: apa yang akan peserta didik pahami, materi apa yang akan
dipelajari peserta didik, bantuan seperti apa yang akan guru berikan, siapa
yang membutuhkan bantuan, dan berapa banyak bantuan yang akan guru
berikan.
>>>
Contoh Bahasa Jawa:
Guru dapat memberikan peserta didik
kebebasan untuk mengolah kearifan lokal yang telah dipilihnya. Peserta didik
dapat menyajikan dalam bentuk karya tulis, karya visual, atau proses lain untuk
mengubahnya menjadi produk. Setelah itu peserta didik harus menulis bagaimana
ia menyusun rencana, jadwal produksi, dan mengawasi produk yang akan dihasilkan
di dalam LK.
Diferensiasi Produk
Diferensiasi produk ini merupakan
tagihan apa yang harus dikerjakan oleh peserta didik dan harus ditunjukkan atau
dikumpulkan. Produk belajar dapat berwujud presentasi, rekaman, diagram,
karangan, tulisan, dan hasil tes.
Produk yang dihasilkan oleh peserta
didik setidaknya harus mengandung pemahaman dan tujuan pembelajaran yang
diharapkan dan mepertimbangkan kebutuhan belajar peserta didik.
>>>
Contoh Bahasa Jawa:
Diferensiasi produk akan tampak dari
produk yang dihasilkan peserta didik. Produk ini beragam jenisnya, karena jenis
kearifan lokal dan proses pengolahan yang digunakan juga beragam. Guru dapat
meminta orang tua atau saudara untuk menilai produk yang dibuat peserta didik.
Penilaian dapat meliputi rasa, inovasi, dan bentuk.
DAFTAR
REFERENSI
File
yang bisa diunduh untuk referensi sebagai berikut:
Semangat belajar menyongsong Kurikulum Merdeka! (*)
No comments:
Post a Comment