Perubahan dan perkembangan yang terjadi begitu cepat saat ini, menuntut kita untuk selalu siap beradaptasi dengan perubahan tersebut dengan meningkatkan beberapa kompetensi tertentu.
Proyeksi
Pendidikan 2030 yang dilakukan oleh Organisation for Economic Co-operation
and Development atau OECD,
kompetensi tidak hanya fokus pada aspek kognitif, sikap, psikomotorik, tetapi
juga ada value atau nilai yang
melengkapi kompetensi peserta didik.
Kurikulum di Indonesia |
Jantung
atau isi pendidikan, yaitu ‘apa saja yang akan peserta pelajari’. Program pendidikan
adalah program yang menyediakan pengalaman-pengalaman belajar untuk perubahan
perilaku peserta didik.
Memberi
ilmu demi kecakapan hidup anak dalam usaha mempersiapkannya untuk segala kepentingan
hidup manusia, baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya dalam arti
seluas-luasnya.
HASIL EVALUASI DOKUMEN
KURIKULUM 2013
Terdapat
beberapa hasil evaluasi kurikulum 2013 yang berkaitan dengan dokumen untuk
kurikulum ini. Berikut hasil evaluasi dokumen kurikulum 2013.
- Kompetensi Kurikulum 2013 terlalu luas, sulit dipahami, dan diimplementasikan oleh guru.
- Kurikulum 2013 masih dirumuskan secara nasional belum disesuaikan sepenuhnya oleh satuan pendidikan. Padahal sebaiknya kurikulum harus sesuai dengan situasi dan kebutuhan satuan pendidikan, daerah, dan peserta didik.
- Pada kurikulum 2013, Mata pelajaran informatika (TIK) bersifat pilihan. Padahal kompetensi teknologi merupakan salah satu kompetensi penting yang perlu dimiliki oleh peserta didik pada abad 21.
- Pengaturan jam belajar menggunakan satuan minggu (per minggu) tidak memberikan keleluasaan kepada satuan pendidikan. Satuan pendidikan memerlukan keleluasaan untuk mengatur pelaksanaan mata pelajaran dan menyusun kalender pendidikan. Akibatnya, kegiatan pembelajaran menjadi padat.
- Pendekatan tematik (jenjang PAUD dan SD) dan mata pelajaran (jenjang SMP, SMA, SMK, Diktara, dan Diksus) merupakan satu-satunya pendekatan dalam Kurikulum 2013. Tidak ada pilihan pendekatan lain yang dapat dipilih satuan pendidikan.
- Struktur kurikulum pada jenjang SMA yang memuat mata pelajaran pilihan (peminatan) kurang memberikan keleluasaan bagi siswa untuk memilih selain peminatan IPA, IPS, atau Bahasa. Gengsi peminatan juga dipersepsi hirarkis.
Perkembangan Kurikulum Pandemi |
KARAKTERISTIK KURIKULUM
MERDEKA
Kurikulum
Merdeka (yang sebelumnya disebut sebagai kurikulum prototipe) dikembangkan
sebagai kerangka kurikulum yang lebih fleksibel, sekaligus berfokus pada materi
esensial dan pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik. Karakteristik
utama dari kurikulum ini yang mendukung pemulihan pembelajaran adalah:
- Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan karakter sesuai profil pelajar Pancasila
- Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.
- Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai dengan kemampuan peserta didik dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.
Beberapa
file yang bisa diunduh untuk referensi sebagai berikut:
PPT Dinamika Kurikulum dan Dimensi Perubahan
Semangat belajar menyongsong Kurikulum Merdeka! (*)
No comments:
Post a Comment