Dirgahayu kota Surabaya! Ya betul, setiap tanggal 31 Mei warga kota Surabaya memperingati hari jadi kota tercinta. Siapa yang tahu pada tahun 2020 ini kota Surabaya sudah berusia berapa? Ayo siapa yang sudah tahu komen ya?
Pada tahun 2021 ini kota Surabaya telah berusia 728. Ternyata
kota Surabaya sudah berusia tujuh abad lebih, bahkan lebih tua dari umur
Provinsi Jawa Timur dan Negara Indonesia. Apakah yang menjadi acuan menentukan
hari lahir Kota Surabaya?
Namun siapa yang tahu sebelum tahun 1975, hari jadi kota
Surabaya diperingati setiap tanggal 1 April. Kok bisa berbeda ya? Sebab
pada tanggal 1 April 1906 itulah Pemerintah Kota Surabaya terbentuk. Tetapi,
mengapa sekarang warga kota Surabaya merayakan hari jadi ‘Kota Pahlawan’ ini
menjadi tanggal 31 Mei?
Bila HUT Surabaya diperingati setiap tanggal 1 April,
maka tahun 2020 ini Surabaya berusia 114 tahun. Apabila diubah
menjadi tanggal 31 Mei, maka usianya menjadi 727. Sebab, hari lahir
Surabaya dianggap tanggal 31 Mei 1293. Nah di sini ada sebuah teka-teki
ya, kok bisa begitu? Mari kita baca sejarah kota Surabaya.
PEMERINTAHAN KOTA SURABAYA
Pemerintah Hindia Belanda pada tanggal 1 April 1906 membentuk
empat pemerintahan kota di Indonesia, yaitu Surabaya, Bandung, Medan, dan
Makassar. Keempat pemerintahan kota itu merupakan pembentukan Pemerintah Hindia
Belanda yang pertama kali di wilayah Nusantara. Pada kesempatan selanjutnya
tiap tanggal 1 April berdiri kota-kota lain.
Pemerintahan kota didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda di kota yang banyak ditinggali oleh warga Belanda. Semua itu demi menjaga keamanan dan terpisah dari pemerintahan kabupaten yang dipimpin oleh bupati yang berasal dari warga pribumi. Pemerintah kota dinyatakan bersifat otonom dan dipimpin oleh bangsa Belanda.
Pada saat itu pemerintahan kota disebut dengan Gemeente.
Status yang diberikan kepada kota Surabaya oleh Pemerintah Hindia Belanda tahun
1906 adalah ‘Zelfstaandige Stadsgemeente’ yang berarti kota praja dengan
hak otonom.
PERTIMBANGAN HARI JADI KOTA SURABAYA
Hari jadi kota Surabaya pada tanggal 1 April dianggap tidak
sesuai dalam hal sejarah dan ideologi. Beberapa orang yang peduli terhadap
Surabaya, menyampaikan aspirasi kepada Wali Kota Surabaya, Raden Soekotjo, agar
hari jadi Surabaya, tidak berdasarkan pembentukan pemerintahan kota atau Gemeente,
tetapi berdasarkan sejak kapan adanya nama Surabaya disebutkan sebagai suatu
kawasan permukiman.
Para tokoh masyarakat, ahli sejarah, pengamat dan para wakil
rakyat waktu itu bersepakat untuk melakukan pengkajian tentang sejarah
Surabaya. Dari penelusuran sejarah yang diperoleh dari berbagai buku bacaan,
prasasti dan temuan-temuan lainnya, termasuk cerita rakyat dan legenda,
ditemukan beberapa tanggal yang mempunyai kaitan dengan sejarah Surabaya
Bukti Pertama
Pada tanggal 31 Mei 1293 yaitu ketika Raden Wijaya dari
Majapahit memenangkan peperangan atas tentara Tar-tar atau Mongolia yang
dipimpin oleh Khu Bilai Khan dan berhasil mengusirnya dari Hujunggaluh, nama
desa di muara Kalimas.
Bukti Kedua
Pada tanggal 11 September 1294 yaitu ketika Raden Wijaya
menganugerahkan tanda jasa kepada Kepala Desa Kudadu dan seluruh rakyatnya atas
jasa mereka membantu tentara Majapahit mengusir tentara Tar-tar atau Mongolia.
Bukti Ketiga
Pada tanggal 7 Juli 1358 yaitu keterangan waktu di Prasasti
Trowulan I yang menyebut untuk pertama kalinya nama Surabaya dipakai sebagai ‘naditira
pradeca sthaning anambangi’ yang artinya desa di pinggir sungai tempat
penyeberangan.
Bukti Keempat
Pada tanggal 3 November 1486 yaitu keterangan waktu di Prasasti Jiuyang yang menjelaskan bahwa Adipati Surabaya untuk kali pertama melakukan pemerintahan di daerah tersebut.
Dari empat bukti tentang keterangan waktu yang akan digunakan sebagai hari jadi kota Surabaya, maka dilakukan pengkajian. Dasar pengkajian ini berdasarkan data sejarah, ideologi, dan nilai kepahlawanan sebagai ciri khas kota Surabaya. Pada akhirnya Wali Kota Surabaya Raden Soekotjo mengusulkan kepada DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Kota Surabaya untuk menetapkan Hari Jadi Surabaya pada tanggal 31 Mei 1293.
Nah sekarang sudah tahu kan dasar penetapan hari jadi kota Surabaya? ‘Surabaya Kota Sentosa yang Berkarakter dan Berdaya Saing Global Berbasis Ekologi’ (*)
No comments:
Post a Comment