Penanggalan atau tahun Jawa sebenarnya ada tiga, yaitu tahun Jawa Pranata Mangsa, tahun Jawa Saka dan tahun Jawa Sultan Agungan. Tahun Jawa Pranata Mangsa muncul sebelum bangsa Hindu datang ke pulau Jawa. Tahun ini juga disebut dengan nama Petangan Jawa.
Tahun Jawa Pranata Mangsa ini dibagi menjadi dua belas mangsa seperti berikut ini.
Tahun Jawa Saka
adalah penanggalan yang dibuat oleh leluhur orang Jawa berdasarkan perputaran
matahari atau sistem syamsiyah. Tahun
Jawa saka dimulai bertepatan dengan tahun 78 Masehi.
Menurut kisah ada yang mempercayai kalau tahun Jawa Saka dimulai saat Prabu Ajisaka mendarat di pulau Jawa. Namun ada juga yang berpendapat tahun saka dimulai sejak Prabu Ajisaka naik tahta di India. Tahun Jawa Saka dibagi menjadi dua belas bulan sebagai berikut.
Tahun Jawa Sultan Agungan diciptakan oleh Sultan Agung yaitu seorang raja yang memimpin Kerajaan Mataram Islam. Kalender ini dimulai pada tanggal 1 Sura tahun Alip bertepatan dengan tahun 1555 Saka atau 1633 Masehi. Tahun Jawa Sultan Agungan dibagi menjadi 12 bulan.
Keterangan:
- Tahun 1 : Alip
- Tahun 2 : Ehe
- Tahun 3 : Jimawal
- Tahun 4 : Je
- Tahun 5 : Dal
- Tahun 6 : Be
- Tahun 7 : Wawu
- Tahun 8 : Jimakhir
Jadi begitulah jenis tahun Jawa yang digunakan, sehingga ketika mendengar tahun Jawa harus diperhatikan terlebih dulu jenisnya. (*)
Terima kasih informasinya. Kunjungi juga Aplikasi Online Pranata Mangsa, mungkinn bisa untuk bahan referensi. :)
ReplyDelete