Perilaku dalam bahasa Jawa disebut dengan istilah solah bawa. Perilaku yang digambarkan oleh dalang pada setiap wayang kulit akan memiliki perbedaan. Berikut ini penjelasannya.
- Perilaku cakep menggambarkan perwatakan yang tangguh, mapan, dan tahan uji, seperti tampak pada tokoh wayang kulit Raden Janaka Raden Lesmana, dan Adipati Karna.
- Perilaku cakup menggambarkan sifat yang penuh kesanggupan dan tahan uji, misalnya Raden Werkudara, Raden Antareja, Raden Gatutkaca, Raden Antasena, Raden Anoman, dan Narpati Sugriwa.
- Perilaku cikat menggambarkan wayang kulit yang memiliki watak terampil dan cekatan, misalnya Prabu Kresna dan Raden Gunawan Wibisana.
- Perilaku cakut adalah penggambaran watak wayang kulit yang ceroboh dan tanpa perhitungan, di antaranya tokoh Raden Dursasana dan Raden Surtayu.
- Perilaku cakcek menggambarkan perwatakan yang tidak memiliki pendirian teguh. Tokoh wayang kulit yang memiliki perilaku cakcek, misalnya Raden Durmagati dan Patih Sengkuni.
Tokoh wayang kulit memunyai perilaku berbeda-beda sesuai dengan tujuan perwatakan yang dibentuk berdasarkan lakon. Menurut Haryanto (1992: 53), watak wayang kulit dapat dikategorikan menjadi tiga golongan utama, yaitu wiratama, wiraparusatama, dan pamonging wiratama.
- Wiratama adalah golongan wayang kulit yang melakukan darma sebagai seorang kesatria atau memayu hayuning bawana, misalnya Raden Janaka, Prabu Rama Wijaya, dan Raden Lesmana.
- Wiraparusatama adalah golongan pelindung bagi yang lemah dalam perang atau pengayoming yuddha brata, misalnya Raden Werkudara.
- Pamonging wiratama adalah golongan wayang kulit yang melindungi alam semesta dengan karakter bijaksana, berbudi luhur, dan kasih sayang, misalnya Prabu Kresna dan Semar.
Beberapa jenis suara wayang kulit antara lain antep, sareh, soso, ganas, gandhang, ruruh, dan ladak.
- Suara antep dimiliki oleh Raden Werkudara, Raden Antareja, Raden Gatutkaca, dan Raden Antasena menggambarkan karakter perkasa dan memiliki rasa hormat.
- Suara sareh dimiliki Prabu Puntadewa, Raden Janaka, Prabu Rama Wijaya, Raden Lesmana, Raden Gunawan Wibisana, dan Bathara Guru menggambarkan watak kematangan dan kesabaran budi.
- Suara soso dimiliki tokoh Prabu Baladewa menggambarkan karakter kurang sabar dan berangasan.
- Suara ganas dimiliki Raden Aswatama dan Narpati Sugriwa menggambarkan watak siap menerima perintah.
- Suara gandhang dimiliki Prabu Kresna dan Adipati Karna melambangkan watak pandai memerintah.
- Suara ruruh dimiliki oleh Bathari Kanastren melambangkan watak halus dan tulus.
- Suara ladak dimiliki oleh Raden Anoman menggambarkan karakter penuh keberanian dan percaya diri. (*)
No comments:
Post a Comment