Masyarakat Jawa terkenal dalam berbagai hal seni dan budaya. Mari lestarikan seni dan budaya Jawa sesuai dengan kadar pemahaman dan keterampilan yang kita punyai. Budaya Jawa bisa bersifat bendawi maupun nonbendawi. Kali ini mari kita bahas mengenai keris.
Sebelum membahas seluk beluk keris, mari kita sampaikan beberapa
pertanyaan mengenai keris. Misalnya bagaimana pendapat kalian mengenai keris? Selanjutnya
apakah kegunaan keris saat ini? Apakah keris hanya untuk klenik atau ritual? Silakan
memikirkan itu semua dan mencoba untuk mencari penggambaran yang bijak tentang
keris. Pastinya keris adalah warisan budaya khususnya di Jawa yang bersifat
bendawi.
Kini masih rendah apresiasi mengenai keris, terutama kalangan
anak muda. Hal itu sangat dimungkinkan terjadi disebabkan oleh pelepasan posisi
relasional antara keris sebagai warisan budaya bangsa dan generasi muda selaku
ahli waris yang memiliki tanggung jawab kultural untuk melestarikan dan
mengembangkannya kurang berjalan secara maksimal.
Seharusnya para generasi muda bertugas memikul beban kewajiban kultural untuk melestarikan dan mengembangkan keris. Sama halnya dengan seni dan budaya
yang lainnya, kelihatannya para generasi udah lebih suka mendalami seni dan
budaya manca sebagai hal baru untuk dipelajari. Lalu bagaimana seharusnya tanggung jawab itu
diembannya? Mari kita saling bahu-membahu untuk menyamakan persepsi dan belajar
bersama mengenai keris.
Hal semacam itu tidak terjadi pada keris sebagai salah satu
kategori warisan budaya tradisional, karena keris memiliki keragaman dimensi di antaranya material, spiritual, natural dan supranatural,
fungsional di berbagai sektor seperti sosial, politik, kenegaraan (patriotik
dan heroik), serta personal dan komunal. Semua dimensi itu bisa saling
terkait dan mendukung fungsi keris di masyarakat, khususnya Jawa.
Belajar mengenai keris tentunya lebih baik mengamati secara
langsung, namun tidak semua orang termasuk generasi muda mendapatkan kesempatan
itu. Maka marilah kita melihat beberapa aspek berikut ini untuk mengenal keris.
BAGIAN-BAGIAN ATAU RICIKAN KERIS
Keris memiliki bagian-bagian yang artistik atau bernilai seni
yang tinggi dan patut diapresiasi. Bagian-bagian keris disebut ricikan. Seperti ini bentuk ricikan keris pada umumnya.
BENTUK ATAU
DHAPUR
KERIS
Pembagian bentuk atau dhapur keris ini dibagi menjadi beberapa jenis sebagai berikut.
Keris Tanpa Luk
Panjisekar, Panjisinom, Karnatinandhing, Semar Petak, Kebolajer, Sempana Bener, Kalamisani, Pasopati. Worawati, Tilamupih, Jalak Dinding, Jalak Ngore, Mendarang, Semartinandu, Yuyurumpung, Bethok, Brojol, Sumelang Gandring, Mangkurat, Cingkrong, Sepang, Singa, Cundrik, Urubing-dilah, Tilamsari, Larngatap, dan Putut.
Keris Luk Telu
Mahesa Soka, Jangkung, Campur-bawur, Bangodholog, Mangkurat, Tebu Sauyun, dan Segara Winotan.
Keris Luk Lima
Pulanggeni, Pudak Sategal, Pandhawa, Anoman. Mahesa Dhengen. Pandawa Carita, Urap-urap, Naga-sarira, Bakung, Lara-siduwa, dan Kala-nadhah.
Keris Luk Pitu
Balebang, Carubuk, Jaran-guyang, Naga-keras, dan Sempana-Bungkem.
Keris Luk Sanga
Kidang-mas, Sempana Luk, Carita, Panji Sekar, Paniwen, Panimbal, Kidang-soka, Jaruman, Carang-soka, Sabuk-tampar, Sempana-kalentang, dan Denawa-ijem.
Keris Luk Suwelas
Carita-bungkem, Sabuk-tangsul, Balebang, Sempana-luk, Santan, Jakawuru, dan Carita-gandhu.
Keris Luk Telulas
Caluring, Sangtkelat, Nagasasra, Parungsari, Kantar, Naga Siluman, Bima Kurda, Sepokal, Mangkunegar, Sabuk-inten, Paniwen, Carita, Kara-welang, Logandu, dan Buto-ijo.
Keris Luk Limalas
Carang-buntala, Raga-wilah, Mahesa-nyebrang, dan Sedhet.
Keris Luk Pitulas
Pitulas
Keris Luk Sangalas
Trimurda, Karacan, dan Bima-kurdha.
Keris Luk Selikur
Kalatinandhing, Derajit, dan Tri-sirah.
Keris Luk Telulikur, Slawe,
Pitulikut, dan Sangalikur
Slawe, Pitulikur, dan Sangalikur
RAGAM HIAS ATAU PAMOR
KERIS
Keris berhias dengan berbagai motif. Ibarat kain, motif itu
seperti batik yang penuh dengan makna dan pesan yang ingin disampaikan. Ragam hias
keris disebut dengan pamor. Berikut ini
contoh sebagian kecil pamor keris.
Pemahaman berbagai informasi tentang keris perlu disampaikan kepada masyaraat, khususnya generasi muda. Hal ini bisa diartikan sebagai bentuk pesan yang terkandung dalam hal tanggung jawab kultural. Semoga keris sebagai budaya Jawa yang bersifat bendawi bisa terus lestari. (*)
No comments:
Post a Comment