Sebentar lagi Indonesia akan menyongsong masa new normal. Sudah lama istilah new normal didengungkan. Yaps, new normal adalah sebuah tatanan hidup baru yang digunakan pada masa pendemi virus corona, terutama dalam hal menjaga kesehatan. Semua masyarakat wajib mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah.
Walaupun new normal sudah didengungkan sejak beberapa bulan
yang lalu, namun sampai saat ini masih menimbulkan kekhawatiran dari berbagai
pihak, khususnya dalam bidang pendidikan. Bagaimana tidak khawatir? Dunia
pendidikan selalu dipenuhi oleh siswa yang menuntur ilmu. Mungkin siswa SMA
tidak terlalu mengkhawatirkan, namun untuk siswa SMP ke bawah itu perlu adanya
kajian yang mendalam. Sehingga tidak timbul masalah yang tidak diinginkan.
Memang mulai pertengahan bulan Maret kemarin seluruh
pembelajaran disampaikan melalui Daring. Apa itu Daring? Pembelajaran Daring
adalah proses belajar mengajar yang disampaikan melalui jejaring internet atau dalam
jaringan. Banyak pertimbangan dalam memilih pembelajaran Daring ini, misalnya
ketersediaan internet, kemampuan mengoperasikan perangkat teknologi informatika,
dan persiapan materi yang akan disampaikan melalui pembelajaran Daring.
Bagaimana hasil pembelajaran Daring selama pandemi virus
corona di Indonesia? Pemerintah pusat telah menyampaikan evalusi yang menyatakan pembelajaran Daring secara nasional belum
maksimal. Hal ini dipengaruhi keadaan geografis Indonesia yang sangat luas,
sehingga belum semua terjangkau oleh jaringan internet. Selain itu sumber daya
manusia di Indonesia dirasa juga belum merata.
Sebentar lagi akan memasuki tahun pelajaran baru 2020-2021. Apakah
sistem pembalajaran akan tetap menggunakan Daring? Beberapa hasil evalusi
menunjukkan dua hal, yaitu pembelajaran tetap menggunakan sistem Daring dan
pembelajaran dengan tatap muka. Mana yang terbaik? Mari kita lihat perkembangan
di beberapa daerah.
STRATEGI PEMBELAJARAN PROVINSI JAWA
TIMUR
Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang mengelola pelaksanaan
pembelajaran jenjang SMA dan SMK menyampaikan keputusan bahwa tahun pelajaran
2020-2021 akan dimulai tanggal 13 Juli 2020. Bagaimana cara pelaksanaannya?
Melalui video singkat yang diunggah di youtube, Kepala Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Timur Dr. Ir. Wahid Wahyudi, MT. menyampaikan dua
kemungkinan yaitu pembelajaran tetap menggunakan sistem Daring atau pembelajaran
tetap menggunakan sistem tatap muka. Pembelajaran sistem Daring dilakukan
ketika keadaan pandemi virus corona belum mengalami perbaikan. Sedangkan pembelajaran
dengan sistem tatap muka akan dilakukan jika pandemi virus corona mengalami
perbaikan. Jika keadaan terus membaik sistem pembelajaran dengan bertatap muka
akan dilakukan. Caranya siswa masuk secara bertahap atau tidak langsung masuk
secara penuh.
Walaupun nanti sistem pembelajaran dilakukan dengan cara
bertatap muka, semua warga sekolah wajib melakukan protokol kesehatan dan
pemenuhan sarana-prasarana sebagai berikut:
- Menyiapkan tempat mencuci tangan.
- Menyiapkan masker.
- Melakukan penyemprotan disinfektan di lingkungan sekolah.
Baca juga: Covid 19 Jadikan Kepribadian Tangguh
Silakan melihat video pengarahan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Dr. Ir. Wahid Wahyudi, MT berikut ini.
STRATEGI PEMBELAJARAN KOTA SURABAYA
Sistem pembelajaran di lingkungan Kota Surabaya juga
melaksanakan sistem yang sama. Sementara ini pelaksanaan pembelajaran tetap
dilaksanakan dengan sistem Daring. Namun di kemidan hari apabila keadaan sudah
memungkinkan, sistem pembelajaran bisa dilakukan secara bertatap muka langsung.
Jika pembelajaran dilakukan secara bertatap muka langsung, maka pihak sekolah
harus mematuhi protokol kesehatan dan pemenuhan sarana-prasana yang
perlindungan diri.
Semua aturan itu tertuang di dalam Peraturan Wali Kota Surabaya Nomor 28 Tahun 2020. Silakan unduh Peraturan Wali Kota Surabaya itu dengan klik di sini! (*)
No comments:
Post a Comment